Stunting merupakan kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan seseorang yang disebabkan oleh malnutrisi kronis dan penyakit berulang selama masa kanak-kanak. Hal tersebut dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara permanen dan menyebabkan kerusakan yang lama. Pencegahan hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan lingkungan yang mendukung gizi, dan memperkuat sistem untuk pemberian layanan gizi, termasuk memberikan saran kebijakan, koordinasi dan dukungan advokasi. Kementrian Desa PDTT mendukung hal tersebut dengan melaksanakan Training of Trainers Bimbingan Teknis Kader Pembangunan Manusia ( KPM ) Percepatan Penurunan Stunting di Desa Tahun Anggaran 2022 yang dibuka oleh Direktur Lingkungan Pengembangan Sosial Budaya. Kegiatan yang diadakan di Quest Hotel San Denpasar mulai Tanggal 17 sampai dengan 19 November 2022 diikuti oleh wakil dari DPMD serta BAPPEDA se-Provinsi NTB dan Bali.

DPMD Kabupaten Lombok Barat dengan jargon "DPMD JAGA DESA"nya tentu berkepentingan untuk memiliki seorang trainer berkualitas, sehingga tidak mau ketinggalan dengan mengirimkan salah seorang Penggerak Swadaya Masyarakatnya, Drs. Muhammad Zaini.

Materi yang disampaikan pada acara tersebut adalah :
1.Kebijakan dan strategi program penurunan stunting di daerah
2. Konsep dan kebijakan terkait konvergensi penurunan stunting di Desa.
3.Tugas dan fungsi kader pembangunan manusia
4. Pendataan dan pelaporan dalam rangka konvergensi penurunan stunting di desa
5. Perencanaan pembangunan desa (pelaksanaan rembuk Stunting desa dan integrasi hasil RSD kedalam Musdes perencanaan pembangunan Desa)
6. Pelaksanaan kegiatan stunting di desa