Kadis PMD : Ulang Tahun, Sarana Muhasabah & Hijrah.

Tahun ini Desa Sesela memperingati hari jadinya yang ke-142. Usia yang cukup tua, jauh lebih tua dari usia NKRI.

Hampir tidak ada yang tidak mengenal desa yang terletak di Kecamatan Gunungsari ini. Terkenal dengan masyarakatnya yang bercita rasa seni dan berbudaya tinggi warisan leluhurnya yang masih lestari hingga kini.

Tidak hanya soal seni, Sesela juga terkenal sebagai bangsa pemberani dan pejuang heroik yang membuat segan penjajah untuk menginjakkan kakinya di tanah Sesela walaupun hanya sejengkal.

Banyak cerita unik dan hebat tentang Sesela dimasa lampau, bahkan hikayatnya masyhur hingga ke negeri Belanda berkat seorang sejarawan yang pernah menulis dan membawanya ke Belanda. Konon katanya manuskrip Sesela masih tersimpan di Museum Belanda.

Di desa Sesela sendiri masih ada jejak-jejak sejarah peradaban dan perjuangan Sesela seperti makam, senjata tradisional dan warisan hidup seperti seniman yang masih eksis berkarya hingga saat ini. Bahkan ada salah satu masjid di Sesela yang diyakini usianya lebih tua dari masjid yang diklaim tertua selama ini yang ada di Bayan Lombok Utara, namun hal ini tentu perlu penelitian lebih mendalam. Jika penelitiannya benar, maka sudah bisa dipastikan bahwa pusat peradaban islam di pulau Lombok di mulai dari Desa Sesela.

Babad tentang Desa Sesela di atas terungkap saat budayawan setempat, kepala desa dan TGH. Drs. Munajib Khalid menceritakannya panjang lebar di atas panggung di hadapan masyarakat dan undangan yang hadir pada puncak peringatan HUT Desa Sesela Ke 142 bertempat di Pasar Seni Sesela (11/11/2022).

Hadir dalam acara dimaksud Kadis PMD, Anggota DPRD NTB, Ketua DPRD Lobar, Dirut PTAM, Camat, serta beberapa kepala desa se Kecamatan Gunungsari dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya mewakili Bupati, Kadis PMD Lombok Barat Hery Ramadhan menyampaikan urgensi dan manfaat peringatan sebuah hari jadi atau ulang tahun. "Sampai saat ini mungkin masih ada desa yang belum pernah merayakan hari jadinya karena tidak mengetahui pasti kapan tanggal hari jadi desanya secara de facto. Untuk itu kami mendorong kepada desa-desa dimaksud untuk segera melakukan musyawarah desa untuk memutuskan tanggal hari jadi desanya dengan mengundang tokoh dan tetua desa setempat serta pihak-pihak terkait yang diyakini mengetahui sejarah dan menyimpan dokumen penting tentang riwayat desanya".

Lebih lanjut dikatakan Hery bahwa banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan memperingati hari jadi desa. Desa dapat menggelar berbagai event seni budaya, olah raga dan hiburan yang menciptakan transaksi ekonomi ditengah keramaian, menghidupkan UMK lokal sehingga dapat memberikan daya ungkit bagi ekonomi lokal desa.

Namun demikian ada yang lebih penting kata Hery dalam memaknai peringatan hari ulang tahun desa, selain berupa event-event seremonial. "Mari kita jadikan peringatan hari jadi Desa Sesela ini sebagai momentum untuk muhasabah atau introspeksi terhadap apa yang terjadi dan sudah kita lakukan sebelumnya untuk dijadikan pelajaran dan hikmah. Apa yang sudah baik agar dipertahankan bahkan ditingkatkan menjadi lebih baik, apa yang belum baik agar diperbaiki, apa yang tidak baik agar tidak dilakukan atau diulangi lagi. Setelah itu mari kita hijrah menuju ke keadaan yang lebih baik kedepannya." ucap Hery mengajak dan menyemangati. 

Mengakhiri sambutannya, Kadis PMD mengucapkan selamat ulang tahun Desa Sesela Ke-142, semoga sesuai filosofinya menjadi "Benar Tandur Negeri Sesela", menyongsong masa depan Desa Sesela yang cerah terang benderang kedepannya.